Daftar Klasifikasi Gangguan Tidur, Ada yang Kamu Alami?

Banyak orang seringkali menyepelekan kualitas tidur sampai akhirnya merasakan sendiri dampak kurang tidur yang berpengaruh langsung pada kesehatan tubuh. Namun, mendapatkan tidur yang berkualitas bukanlah hal mudah bagi sebagian orang, mereka yang mengidap gangguan tidur kerap kesulitan mendapatkan tidur berkualitas setiap malam.

Ada banyak faktor yang dapat mengganggu kualitas tidur, mulai dari faktor biologis, psikologis, dan sosiodemografik. Masing-masing penyebab ini telah disusun dalam sebuah daftar klasifikasi gangguan tidur internasional atau International Classification of Sleep Disorders (ICSD) yang diterbitkan oleh American Academy of Sleep Medicine. Mari kita simak apa saja jenis gangguan tidur yang ada, apakah kamu mengalami salah satunya?

Definisi Gangguan Tidur

Sebelum membahas klasifikasi gangguan tidur, mari lebih dulu memahami apa itu gangguan tidur. Pengertian gangguan tidur adalah segala perubahan kondisi, kebiasaan, atau pola tidur yang secara negatif mempengaruhi kualitas tidur.

Jadi, mulai dari kesulitan tidur sampai terlalu banyak tidur dapat disebut sebagai gangguan tidur karena sama-sama membuat kualitas tidur memburuk dan menganggu hidup penderitanya secara keseluruhan. Lalu ada apa saja jenis gangguan tidur itu? Mari kita pahami berdasarkan daftar klasifikasi gangguan tidur berikut:

Daftar Klasifikasi Gangguan Tidur

American Academy of Sleep Medicine menetapkan 6 kategori utama klasifikasi gangguan tidur dalam ICSD edisi ketiga. Masing-masing kategori memiliki kriteria diagnostik dan penyebab tersendiri untuk memudahkan klasifikasi golongan gangguan tidur yang diderita. Enam kategori gangguan tidur tersebut antara lain:

Gangguan Tidur Insomnia

Insomnia mungkin sudah tidak terdengar asing ditelinga, tapi ternyata istilah insomnia tidak hanya merujuk pada satu jenis gangguan tidur saja melainkan nama kategori yang terdiri dari beberapa jenis insomnia lainnya.

Insomnia merujuk pada gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya kesulitan tidur, kesulitan mempertahankan tidur, terlalu mudah bangun, dan tidur yang tidak nyenyak. Lebih dalam lagi, klasifikasi gangguan tidur insomnia dikategorikan menurut penyebabnya dengan lebih spesifik seperti insomnia akibat kebiasaan tidur yang buruk, stimulasi obat-obatan, maupun masalah psikologis.

Gangguan Pernapasan Saat Tidur

Klasifikasi gangguan tidur kedua lebih mengarah pada gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Secara umum kategori ini meliputi segala hal yang membuat penderitanya kesulitan hingga tidak bisa bernapas saat tidur dimalam hari.

Meskipun menyangkut masalah pernapasan namun kategori ini termasuk golongan gangguan tidur karena hanya muncul pada saat tidur. Henti napas saat tidur secara terus menerus dapat membuat kualitas tidur menurun, mengantuk berlebihan, mudah lelah dan terserang penyakit.

Obstructive sleep apnea, central sleep apnea, mixed sleep apnea, dan cheyne-stokes respiration adalah beberapa contoh gangguan tidur dalam kategori ini. Umumnya, klasifikasi gangguan tidur ini dapat diatasi dengan terapi CPAP, AirSense 10 Autoset adalah salah satu alat terapi CPAP yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan gangguan pernapasan saat tidur.

Gangguan Tidur Hipersomnia

Klasifikasi gangguan tidur selanjutnya adalah gangguan hipersomnia. Hipersomnia sendiri adalah istilah yang merujuk kondisi dimana seseorang mengantuk berlebihan di siang hari. Kategori gangguan tidur hipersomnia meliputi narkolepsi, recurrent hypersomnia, dan hipersomnia idiopatik.

Penyebab gangguan tidur ini dapat berasal dari pola tidur yang buruk seperti sering bergadang dimalam hari, jet lag, gangguan kecemasan, dan depresi. Hipersomnia juga dapat disebabkan karena adanya masalah pada sistem syaraf yang membuat penderitanya tidak dapat mengendalikan rasa kantuk atau masih terus mengantuk meskipun sudah tidur dalam waktu lama.

Gangguan Tidur Ritme Sirkadian

Ritme sirkadian adalah jam biologis dalam tubuh yang mengatur waktu bangun dan tidur. Pusat ritme sirkadian terdapat dalam hipotalamus otak dan bereaksi terhadap kondisi gelap terang. Normalnya, tubuh akan bangun di pagi hari saat suasana terang, kemudian bertambah lelah seiring aktivitas harian, lalu mulai mengantuk dan tidur di malam hari.

Namun, berbeda dengan orang yang mengidap gangguan tidur ritme sirkadian, mereka memiliki jam biologis yang berbeda dengan kebanyakan orang. Secara alami tubuh tidak mengantuk disaat seharusnya tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali dalam 24 jam.

Masalah tidur ini dapat disebabkan karena jet lag, jam kerja shift, maupun masalah neurodegeneratif. Gangguan tidur ritme sirkadian dapat mengganggu aktivitas harian penderitanya, memicu gejala kurang tidur, dan ketidakseimbangan produksi hormon dalam tubuh.

Parasomnia

Klasifikasi gangguan tidur selanjutnya adalah parasomnia. Kategori gangguan tidur parasomnia meliputi segala kebiasaan tidak wajar yang dapat dialami oleh penderitanya saat menjelang tidur, waktu tidur, dan bangun.

Karakteristik, tingkat keparahan, dan frekuensi prilaku tidak biasa saat parasomnia sangat bervariasi dari satu orang dengan yang lain. Tidur berjalan, kelumpuhan tidur (sleep paralysis), mimpi buruk yang menyebabkan kelelahan saat bangun, dan berbicara saat tidur adalah beberapa contoh gangguan tidur yang termasuk dalam kategori parasomnia.

Gangguan Gerak saat Tidur

Gangguan gerak saat tidur adalah klasifikasi gangguan tidur dimana seseorang cenderung lebih banyak bergerak saat tidur. Berbeda dengan parasomnia yang membuat penderitanya melakukan gerakan kompleks seperti berjalan atau beraktivitas saat tidur. Gangguan gerak ini hanya berupa gerakan-gerakan sederhana namun intens dan terjadi berulang kali saat tidur.

Gangguan gerak saat tidur dapat berupa sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome) dan menggeretakkan gigi saat tidur. Seseorang dengan gangguan tidur ini dapat menendang, menggerakan tangan, maupun menggeretakkan gigi 5 sampai 90 detik sekali atau 15 kali bergerak dalam satu jam.

Hal ini menyebabkan mereka yang mengalami gangguan tidur ini rentan mengalami kelelahan dan kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas.

 

Cara Mendeteksi Gangguan Tidur

Apabila kamu kerap mengalami susah tidur malam, kamu mungkin tidak mengidap penyakit tertentu melainkan gangguan tidur seperti yang dijelaskan diatas. Banyaknya jenis gangguan tidur dan penyebabnya mungkin membuat kamu bingung, bahkan ada juga orang yang bertanya-tanya apakah gangguan tidur termasuk gangguan jiwa?

Jika kamu merasakan gangguan tidur parah, hingga menyebabkan kelelahan hebat, depresi, maupun membahayakan diri saat beraktivitas di siang hari. Sebaiknya, kamu segera memeriksakan diri ke dokter spesialis untuk mengatasi gangguan tidur yang kamu alami.

Pertama, dokter pasti akan mengobservasi kondisimu, bila kamu terdeteksi berpotensi mengidap sleep apnea. Dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk melakukan sleep diagnostic test, yaitu tes untuk melihat kondisi tidur dan tingkat keparahan sleep apnea yang kamu derita.

Tenang saja, kamu tidak harus melakukan sleep diagnostic test di rumah sakit, saat ini ada sleep test yang bisa dilakukan dari kamarmu sendiri dengan nyaman dan mudah. Resindo Medika adalah penyedia layanan sleep diagnostic test yang melayani sleep test at home Jakarta dan sekitarnya.

Semoga informasi ini bermanfaat. Yuk, segera periksakan kondisimu dan dapatkan kembali tidur nyenyak berkualitas.

 

Source:

AASM: The AASM International Classification of Sleep Disorders – Third Edition, Text Revision (ICSD-3-TR). Diakses 2023.

Thorpy MJ. Classification of sleep disorders. Neurotherapeutics. 2012 Oct;9(4):687-701. doi: 10.1007/s13311-012-0145-6. PMID: 22976557; PMCID: PMC3480567.

Sleep Foundation: Circadian Rhythm Sleep Disorders, Parasomnia, Sleep-Related Movement Disorders. Diakses 2023.

 

× How can I help you?