Tips Mengatasi Keluhan dan Efek Samping Terapi CPAP

Pemasangan terapi CPAP bertujuan untuk mengatasi sleep apnea dan memperbaiki kualitas tidur. Namun, cara kerja mesin CPAP yang menggunakan dorongan tekanan udara seringkali menyebabkan rasa tidak nyaman, khususnya bagi pemula.

Keluhan dan efek samping dari terapi CPAP ini perlu diatasi agar pemula dapat terus menggunakan terapi CPAP dengan konsisten dan mendapatkan manfaat maksimal. Kamu bisa mencoba beberapa tips mengatasi keluhan dan efek samping terapi CPAP berikut ini.

Masalah Terapi CPAP yang Dialami Pemula

Pemula terapi CPAP kerap mengalami masalah-masalah umum seperti tenggorokan kering, perut kembung, hingga sulit tidur. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena keluhan ini hanya bersifat sementara dan akan hilang setelah kamu terbiasa.

Meski begitu, masalah terapi CPAP ini tetap perlu diatasi agar kamu lebih mudah beradaptasi dan dapat terus menggunakan terapi CPAP dengan nyaman dan konsisten. Konsistensi adalah kunci keberhasilan terapi CPAP yang efektif.

Berikut ini adalah 11 masalah umum terapi CPAP yang sering dialami oleh pemula dan cara mengatasinya:

Tenggorokan Kering

Tenggorokan kering saat terapi CPAP karena dorongan udara terus menerus sepanjang malam

Tenggorokan kering adalah efek samping penggunaan mesin CPAP yang paling sering terjadi. Tekanan udara yang terus menerus mengalir melewati hidung dan saluran pernapasan sepanjang malam adalah penyebab utama tenggorokan terasa kering.

Cara mengatasi tenggorokan kering saat terapi CPAP adalah dengan menggunakan humidifier. Humidifier akan membuat tekanan udara menjadi lembap dan hangat, sesuai dengan tingkat kelembapan ideal yang diperlukan tubuh. Dengan begitu, masalah tenggorokan kering saat terapi CPAP dapat teratasi.

Perut Kembung

Efek samping terapi CPAP lain yang sering terjadi adalah perut kembung. Penyebab perut kembung adalah tekanan udara yang tertelan dan masuk ke dalam sistem pencernaan, akibatnya perut menjadi penuh dengan udara dan terasa tidak nyaman.

Namun, kamu tidak perlu khawatir karena masalah perut kembung akan hilang dengan sendirinya setelah kamu terbiasa menjalani terapi CPAP. Kamu dapat menggunakan obat gosok, obat kembung, dan tidur dengan posisi menyamping untuk meringankan perut kembung.

Selain itu kamu juga dapat melatih diri untuk tidak menelan tekanan udara saat menggunakan mesin CPAP. Meski terasa kurang nyaman, berusahalah untuk terus melanjutkan terapi CPAP agar kamu lebih cepat terbiasa dan masalah perut kembung tidak lagi terjadi.

Selang CPAP Berair

ClimateLine Air Tubing menjaga temperatur udara tetap stabil dan mencegah terjadinya rainout

Masalah terapi CPAP lain yang sering dikeluhkan adalah munculnya titik-titik air dalam selang CPAP atau disebut juga rainout. Penyebab selang CPAP berair adalah karena level kelembapan humidifier yang terlalu tinggi.

Perbedaan suhu udara dari mesin CPAP dengan temperatur ruangan menyebabkan udara terkondendsasi dan berubah menjadi titik-titik air. Titik air ini dapat ikut terbawa tekanan udara dan terhirup oleh pengguna CPAP serta menimbulkan rasa tidak nyaman.

Kamu dapat mengganti selang CPAP dengan ResMed ClimateLine Air untuk mengatasi masalah selang CPAP berair. ResMed ClimateLine Air merupakan selang CPAP yang dilengkapi fitur pemanas untuk menjaga temperatur tekanan udara tetap stabil guna mencegah terjadinya kondensasi udara.

Kebocoran Udara

Kebocoran udara atau sering juga disebut kebocoran masker adalah masalah terapi CPAP yang sangat sering terjadi. Kebocoran masker adalah istilah untuk menyebut kondisi dimana tekanan udara yang diberikan saat terapi CPAP tidak masuk ke saluran pernapasan akibat pemasangan masker yang kurang tepat.

Kamu dapat mengatasi kebocoran udara dengan menggunakan jenis dan ukuran masker yang tepat, serta memanfaatkan fitur mask fit pada mesin CPAP. Kamu juga bisa berkonsultasi lebih dulu dengan tim Resindo Medika apabila membutuhkan panduan pemilihan masker CPAP yang tepat untuk mencegah terjadinya kebocoran udara.

Masih Mendengkur Saat Menggunakan Terapi CPAP

Berkonsultasi dengan tim ahli dapat membantu Anda mendapatkan tekanan yang tepat untuk mendukung efektivitas terapi CPAP

Salah satu tujuan pemasangan CPAP adalah untuk mengatasi sleep apnea dan menghilangkan suara ngorok. Namun, beberapa pengguna mengeluhkan bahwa mereka masih mendengkur saat menggunakan terapi CPAP.

Masih mendengkur meski sudah menggunakan terapi CPAP dapat disebabkan karena besar tekanan udara yang diberikan kurang kuat atau terjadi kebocoran masker. Pastikan lebih dulu masker sudah terpasang dengan benar dan tidak terjadi kebocoran udara.

Bila suara ngorok masih tetap muncul kamu dapat berkonsultasi dengan dokter maupun distributor resmi mesin CPAP mengenai besar tekanan udara yang diberikan. Dokter dan penyedia layanan kesehatan akan meninjau kembali besar tekanan udara untuk memastikan efektivitas terapi.

Sulit Beradaptasi dengan Tekanan Udara

Pemula CPAP seringkali merasa terganggu dan tidak nyaman karena dorongan udara yang terasa menohok. Saat menarik napas, dorongan udara mungkin terasa ringan, namun saat membuang napas dorongan tekanan udara dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Hal ini dapat diatasi dengan mengaktifkan mode tekanan udara soft yang memberikan dorongan udara lebih lembut sehingga pasien dapat beradaptasi dengan lebih mudah. Mode soft terdapat pada mesin CPAP ResMed AirSense 10 Autoset.

Merasa Sesak Saat Menggunakan Masker

Masker full face yang menutup hidung dan mulut dapat menyebabkan sesak nafas bagi penderita claustrophobia

Kendala terapi CPAP lainnya adalah rasa sesak yang muncul saat menggunakan masker. Masalah ini membuat pengguna tidak dapat menjalani terapi untuk waktu yang lama. Sesak nafas saat menggunakan terapi CPAP dapat disebabkan kaerna adanya masalah claustrophobia sehingga masker CPAP terasa seolah membekap hidung dan mulut.

Cara menghilangkan sesak nafas saat terapi CPAP adalah dengan mengganti jenis masker yang digunakan. Gunakan jenis masker nasal atau nasal pillow yang lebih sederhana dan minimalis. ResMed AirFit N20, ResMed AirFit P10, ResMed AirFit P30i, dan ResMed AirFit N30i adalah pilihan masker yang tepat untuk mengatasi masalah claustrophobia.

Iritasi Kulit Wajah

Iritasi kulit wajah adalah salah satu masalah terapi CPAP yang sangat mengganggu. Pengguna dengan kulit wajah sensitif dapat menderita gatal-gatal atau mudah mengalami kemerahan saat menggunakan masker CPAP.

Cara mengatasi iritasi kulit karena terapi CPAP dapat dilakukan dengan mengganti model masker yang lebih sederhana dan minim bersentuhan dengan kulit wajah serta rajin membersihkan dan mengganti aksesoris terapi CPAP secara berkala.

ResMed AirFit P10, ResMed AirFit P30i dan ResMed AirFit N30i adalah rekomendasi masker yang memiliki desain minimalis untuk kamu yang memiliki kulit wajah sensitif. Model masker ini juga memiliki cushion kecil sehingga mudah dicuci dengan cepat.

Sulit Tidur

Sesuaikan pengaturan terapi agar lebih mudah beradaptasi dengan mesin CPAP

Penyebab utama sulit tidur saat menggunakan mesin sleep apnea adalah karena dorongan tekanan udara yang menimbulkan perasaan tidak nyaman. Pengguna menjadi tegang dan tubuh tidak rileks karena menyesuaikan diri dengan tekanan udara. Kamu dapat mengatasi hal ini dengan memanfaatkan fitur AutoRamp pada mesin CPAP.

AutoRamp akan memulai tekanan udara yang lebih rendah dan perlahan-lahan menaikkan tekanan saat pengguna sudah tertidur. Fitur cerdas ini tersedia pada mesin ResMed AirSense 10 Autoset dan sangat bermanfaat untuk membantu kamu lebih mudah tertidur dengan nyaman.

Masker CPAP Berisik

Saat menghembuskan napas, udara yang keluar dari celah-celah masker CPAP dapat menimbulkan suara. Meskipun tidak kencang, tapi mereka yang sensitif suara (light sleeper) dapat mudah terbangun karena suara masker.

Pilihlah jenis masker CPAP yang tidak berisik, ResMed AirFit P10, ResMed AirFit P30i, dan ResMed AirFit N30i adalah jenis masker CPAP yang dilengkapi dengan QuietAir Vent Technology. Fitur ini mengarahkan hembusan udara untuk langsung menyebar keluar sehingga suara masker menjadi jauh lebih tenang dan tidak mengganggu.

Suara Mesin CPAP Berisik

Mesin CPAP umumnya mengeluarkan suara yang pelan, contohnya ResMed AirSense 10 Automatic CPAP yang hanya menghasilkan suara 26,6 desibel atau setara dengan suara berbisik.

Bila kamu mendapati mesin CPAP yang kamu gunakan lebih berisik dari biasanya, kamu perlu membawa mesin untuk servis dan kalibrasi rutin setiap 1 tahun sekali. Servis dan kalibrasi rutin dapat menjaga performa mesin CPAP tetap prima dan presisi.

Kesimpulan

Menggunakan mesin CPAP saat tidur sama dengan menjalani kebiasaan hidup baru, wajar bila kamu merasa tidak terbiasa. Namun, ini bukanlah alasan untuk mundur dan mengabaikan manfaat-manfaat terapi CPAP yang berguna untuk kesehatanmu.

Masalah dan efek samping terapi CPAP dapat diatasi dengan beberapa cara diatas. Selain itu, penting juga untuk memilih penyedia layanan yang tepat untuk mendukung kamu terus menggunakan terapi CPAP dengan konsisten.

Resindo Medika adalah distributor resmi ResMed di Indonesia yang menyediakan layanan after-sales profesional. Kamu akan mendapatkan dukungan pemantauan laporan hasil terapi secara berkala, penyesuaian kembali pengaturan terapi bila tidak sesuai, serta bebas berkonsultasi mengenai masalah-masalah yang kamu alami.

Sekian informasi mengenai cara mengatasi keluhan dan efek samping terapi CPAP ini. Semoga membantu ya!

× How can I help you?